Nama : Fildzah Dini Atikah S.
Kelas : X.A
NIS : 11011
“LAPORAN HASIL
PENGAMATAN PENCEMARAN AIR”
Tempat/Lokasi
Pengamatan : Pasar Sentral Mamuju (Jl.
Mangga)
Waktu
Pengamatan : Minggu, 20
Mei 2012 / Pukul 16.00 WITA.
Pencemaran Lingkungan
adalah peristiwa masuknya zat, unsur, energi, dan komponen yang bersifat
merugikan ke dalam lingkungan sebagai akibat perbuatan manusia atau alam. Berdasarkan
tempat terjadinya, Pencemaran Lingkungan dibedakan atas Pencemaran Air, Pencemaran
Tanah, dan Pencemaran Udara. Namun, yang akan saya bahas saat ini yaitu Pencemaran Air.
Air merupakan sumber
penting dalam kehidupan manusia dan menyokong kepada sistem kehidupan global.
Manusia memerlukan air untuk menjalankan aktivitas harian seperti pertanian,
perikanan, perindustrian, pengangkutan dan sebagainya. Namun, air semakin hari
semakian tercemar lantaran sikap tidak bertanggung jawab sebagian pihak.
Pencemaran air yaitu
peristiwa masuknya zat, energi, unsur-unsur, atau komponen lain ke dalam air
yang mengakibatkan penurunan kualitas air. Kualitas air yang terganggu ditandai
dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna. Pencemaran air meliputi
pencemaran di perairan darat (sungai dan danau) serta perairan laut. Sumber
pencemaran air dapat berupa limbah industri, limbah rumah tangga, limbah
pertanian, dan limbah pertambangan.
Salah
satu lokasi di Mamuju ini yang telah mengalami pencemaran air yaitu di Pasar Sentral Mamuju (Jl. Mangga).
Mengapa hal ini dapat terjadi ? Yah, itu semua tidak terlepas dari aktivitas
masyarakat sekitar tempat ini. Seperti, melakukan pembuangan limbah rumah
tangga. Limbah rumah tangga
yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat
dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, serta
air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan
banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis
berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Selain itu, dampak lain yang disebabkan dari pencemaran air seperti membuang sampah non-organik ke sungai, akan berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Selain itu, dampak lain yang disebabkan dari pencemaran air seperti membuang sampah non-organik ke sungai, akan berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
Agar Akibat
dari pencemaran air tersebut dapat dikurangi, maka solusi terbaik yang
seharusnya diterapkan yaitu, (1) Tidak membuang sampah sembarangan, (2) Memanfaatkan
sampah-sampah non-organik yang
sebenarnya dapat didaur ulang menjadi barang baru yang lebih berguna, (3) Melakukan
penguburan terhadap sampah organik yang dapat diuraikan oleh bakteri, kemudian
kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk, serta (4) Memberikan
kesadaran berupa penyuluhan terhadap masyarakat sekitar tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidup terutama air yang
merupakan salah satu komponen terpenting dari kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar